
LEPAS BEBAS
Acara Mendalami Semangat Ignasian sudah diselenggarakan pada hari Minggu 13 September 2020 melalui Google Meet. Terima kasih untuk kehadiran para sahabat CLC. Terima kasih sudah saling menyapa, bertukar kata, berbagi pengalaman terkait topik kali ini yaitu Lepas Bebas.
Salam damai bagi semua sahabat CLC.
Santo Ignatius mengajak kita untuk bersikap Lepas Bebas (Indifference). Manusia bebas untuk tumbuh dalam relasinya dengan Allah.
Namun apa sebenarnya makna dari Lepas Bebas? Apakah Lepas Bebas itu ada kaitannya dengan kelekatan kita pada barang dan orang? Apakah Lepas Bebas itu identik dengan cuek dengan kondisi orang lain? Kenapa kita harus bersikap Lepas Bebas dalam kehidupan kita?
Usai acara Mendalami Semangat Ignasian, kami memiliki tradisi untuk meringkas butir-butir refleksi yang kami saling bagikan dalam acara tersebut. Dengan begitu bagi sahabat CLC yang tidak bisa mengikutinya secara online tetap bisa tetap belajar tentang hidup yang dilandasi Ajaran Ignasian. Berikut ini beberapa poin refleksi yang kami dapatkan, terutama terkait dengan kelekatan yang menghalangi sikap lepas bebas.
Post-Power Syndrome
Posisi dalam suatu profesi pekerjaan bisa menjadi kelekatan. Melepaskannya tak mudah. Harus ada kerelaan dan kerendahan hati untuk menerimanya. Pensiun atau tak menerima suatu tawaran promosi justru bisa memberi kebebasan bagi seseorang untuk melakukan karya lainnya di dunia ini.
Rasa Ingin Dihargai
Ada rasa sulit menerima bila setelah kerja keras namun penghargaannya terasa kurang. Merasa kurang dihargai. Padahal kesempatan bekerja sendiri harusnya sudah merupakan sesuatu yang disyukuri; tak hanya bekerja baik karena mengharapkan penghargaan.
Barang Berharga
Saat barang kesayangan hilang, rasanya sedih. Tidak tentram. Namun seraya waktu, melepaskan sesuatu yang sudah hilang menjadi lebih mudah. Hidup menjadi lebih tentram. Lepas Bebas menjadi suatu karunia dari Tuhan. Di sisi lain, kehilangan barang menjadi lebih mudah diterima bila ternyata orang yang mengambilnya jauh lebih membutuhkan daripada kita.
Tergantung Orangtua
Bagi sebagian besar orang muda, masih hidup dengan orang tua menjadi suatu kelekatan. Dengan merantau atau memperoleh pekerjaan tentu membuat seseorang menjadi lebih mandiri. Mengurangi kelekatan yang membuat seorang anak tergantung dengan orangtuanya.
Pekerjaanku, Hidupku
Sebuah profesi memang menjadi sumber pendapatan untuk menjalani kehidupan ini, selain menjadi sarana untuk berkarya. Ada ketakutan bila tidak bisa mengerjakan pekerjaan dengan baik. Takut kehilangan pekerjaan. Di sisi lain, suatu pekerjaan bisa sangat menuntut waktu dan tenaga sehingga sebagian hidup tercurah ke pekerjaan. Menjadikan alokasi waktu untuk hal-hal lainnya menjadi berkurang. Pekerjaanku menjadi kehidupanku. Tak jarang pekerjaan adalah bagian dari identitasku.
Zona Nyaman
Pandemi memaksa banyak perubahan dalam hidup. Terutama banyak perusahaan yang mengecil atau pekerjaan yang berganti. Ada kelekatan akan tempat kerja yang nyaman dan rekan kerja yang sudah lama bersama-sama. Namun harus berpindah divisi atau profesinya bergeser.
Ingin Seperti Orang lain
Pengaruh medsos memberikan godaan untuk memiliki barang yang dimiliki oleh orang lain dan menikmati pengalaman orang lain. Barang elektronik, travel, hobi kulineran. Menginginkan milik sesama menjadi beban bagi generasi muda jaman ini. Memberikan jalan bagi kelekatan yang susah untuk dihindari.
Catatan Kecil
Tiap manusia berproses dengan suatu kelekatan. Ada momen-momen dalam rentang hidupnya yang akan membuat suatu kelekatan menjadi lebih sulit dilepaskan. Bisa juga, sebaliknya, membuat kelekatan menjadi berkurang dan hilang. Lepas Bebas dari satu kelekatan; bukan berarti lepas bebas dari kelekatan-kelekatan lainnya. Lepas Bebas itu suatu proses yang harus dijalani. Seiring dengan waktu, seseorang diharapkan menyadari kelekatannya dan berusaha dengan sungguh untuk melepaskan kelekatan itu. Lepas Bebas menjadi sesuatu yang harus diperjuangkan terus-menerus. Dengan dimohonkan rahmat supaya kita terbebas dari belenggu kelekatan. Harapannya kita bisa berelasi dengan Tuhan dan sesama dengan sikap Lepas Bebas.
Santo Ignatius, doakanlah kami.
Sampai bertemu lagi di acara Mendalami Semangat Ignasian berikutnya.
Berkah Dalem Gusti