
Renungan Harian
Senin, 9 Januari 2023
Pesta Pembaptisan Tuhan
Bacaan I: Yes. 42:1-4,6-7
Injil: Mat. 3:13-17
Teladan Kerendahan hati
Dulu saat sedang mendampingi Fasilitator senior membawakan sebuah pelatihan, saya sering diminta menjadi operator dan penyedia peralatan perlengkapan. Tugas yang tampak sederhana, namun dalam dunia fasilitasi, tahap ini adalah tahap observasi untuk kami belajar fasilitasi lebih dalam.
Dari berbagai hal yang saya pelajari dan bantu, ada satu detail kecil yang saya perhatikan dan agak bingung menyikapinya, hal itu tentang sesi perkenalan fasilitator.
“Pak, sudah beberapa kali saya perhatikan, slide ppt perkenalan bapak minta hapus, atau skip. Padahal kami sudah buat sesuai arahan dan lengkap. Apakah ada hal yang terlewat, sampai tidak ditampilkan?” Saya bertanya untuk memastikan
Hal itu saya tanyakan, karena sudah beberapa kali hal itu terjadi. Padahal, cv atau biosketch lengkap selalu diingatkan untuk disiapkan, dan siap untuk ditampilkan.
“Oh itu, karena saat saat itu, tidak dibutuhkan perkenalan dengan slide yg sudah kita siapkan”jawabnya singkat
Tampaknya wajah saya menunjukan kebingungan. Dan dengan tipe pembelajar seperti saya yang memperhatikan detail, mentor saya melanjutkan penjelasannya.
“Kamu tahukan bahwa setiap peserta dan setiap kelompok yang akan kita dampingi itu berbeda. Maka pendekatannya pun berbeda. Ada kelompok yang sangat siap untuk belajar bersama, sehingga mereka tidak lagi akan terlalu memperkarakan siapa pemateri dan fasilitatornya, dan fokus ke materi serta prosesnya.
Tapi tidak sedikit juga, yang merasa perlu informasi detail siapa siapa saja yang akan memberi materi, membawakan pelatihan, bahkan latar belakang pemateri dan fasilitator. Dan itu wajar.
Tapi perlu juga diperhatikan, bahwa ada yang akan minder dan tidak alami berproses, saat melihat latar narasumber dan fasilitatornya.
Kita perlu mengenali dan mengobservasi dengan baik hal ini, dari proses persiapan, registrasi, dan dinamika awal mereka merespon acara pembukaan. Singkat sih waktunya, tapi penting untuk kita tahu, agar cv dan biosketch kita bisa jadi alat bantu dan bukan malah menjadi sandungan proses belajar kita.
Ini tahap kita melihat orang orang yang rendah diri, mengenali mereka yang rendah hati, atau yang terlalu tinggi hati. Sementara untuk kita, ini adalah waktu kita selalu diingatkan tentang belajar berendah hati”paparnya menjelaskan
Seberapa pun yakinnya kita tentang kerendahan hati, kita tetap perlu mengingatkan diri kita untuk selalu rendah hati. Seperti bacaan hari ini, bukan hanya Tuhan sudah menjelma menjadi manusia, Dia juga menjadikan dirinya sederajat dengan kita, untuk menyentuh hati kita, dan mengajar kita akan kerendahan hati.
Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: “Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?”
Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” Dan Yohanes pun menuruti-Nya.
Sudahkah kita berendah hati pada sesama, dan terutama pada Tuhan?
Greg Tjai
Anda juga bisa membaca Renungan Harian melalui akun Instagram CLC Indonesia. Silakan kunjungi dan follow Instagram CLC Indonesia.