Renungan Harian: 25 Januari 2023

Renungan Harian
Rabu, 25 Januari 2023
Pesta Bertobatnya St. Paulus Rasul

Bacaan I: Kis. 22:3-16
Injil: Mrk. 16:15-18

Penyembuh

Beberapa hari yang lalu seorang teman yang sedang bekerja bersama kami secara online, pamit untuk berhenti, karena ada hal mendesak dan mendadak. Kami tetap lanjut tugas memfasilitasi kegiatan online, tapi cukup penasaran apa yg terjadi, sampai dia meninggalkan ‘pos’ nya.

Dia masuk bergabung kembali, dan saat acara selesai, kami bertanya apa yang terjadi.

“Ada mahasiswa dampingan yang depresi kena serangan panik, dan mau melakukan hal yang buruk pada diri sendiri” katanya dengan tenang, namun sontak membuat kami panik.

“Siapa itu? Maksudnya boleh tahu nama atau anak mana gitu? Jadi khawatir pada beberapa keponakan” Seorang teman bertanya khawatir

“Dia ngapain? Sekarang sudah aman? Baik baik saja?”tanya yang lain

Dengan tenang dia bercerita singkat seperlunya, untuk lebih menjelaskan pilihannya meninggalkan pos pekerjaannya di online kali itu untuk hal yang jelas lebih penting, soal hidup seseorang. Kami tahu selanjutnya bahwa dia dan beberapa teman menemani dan memantau yang bersangkutan sampai pukul 2 dini hari selanjutnya, menunggu orang tua si mahasiswa datang.

Teman kami, dan beberapa rekan banyak berurusan dengan mahasiswa dan anak anak muda. Tampak sederhana, konseling dan training. Tapi prakteknya, banyak orang yang tidak hanya butuh konseling pendidikan dan pelatihan pengembangan diri, anak anak itu membutuhkan telinga mereka, butuh ditemani saat sedang panik, butuh masukan yang berupa pertanyaan reflektif, butuh teman, dan semua ini bahkan menguras tenaga, perhatian dan waktu, diluar jam kerja kantor mereka.

Anak anak mencari mereka, entah mereka sadari atau tidak, mereka mengusahakan kesembuhan, sekurangnya pereda sakit dan kecemasan yang anak anak ini miliki entah dari kapan. Teman teman saya bukan tidak punya kehidupan dan beban hidupnya sendiri, tapi mereka mendedikasikan diri untuk integritas dan panggilan hidup yang mereka pilih, menemani dengan tulus dan membantu yang membutuhkan.

Kehendak Tuhan adalah agar kita mau menyiapkan diri dan berproses untuk menjadi orang percaya, orang yang mampu menjadi saksi, pembawa kesembuhan bagi banyak orang.

Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”

Dalam Bacaan Injil tertulis perutusan Tuhan untuk kita, dan dalam kisah pertobatan Paulus, Ananias menyapa dan menyembuhkannya secara fisik dan rohani.

Adakah kita menyiapkan diri, untuk mampu menjadi penyembuh dan pembawa damai, dan bukan sebaliknya?

Tuhan ampuni kami orang berdosa

*Tabik, dan hormat saya pada kalian, yang menyediakan diri dengan tulus menemani jiwa jiwa yang butuh kesembuhan, tanpa semata mata dibatasi dan diukur oleh rupiah, jam kerja, jabatan, serta nama besar.

Greg Tjai

Anda juga bisa membaca Renungan Harian melalui akun Instagram CLC Indonesia. Silakan kunjungi dan follow Instagram CLC Indonesia. 
Iklan