Renungan Harian: 24 Januari 2023

Renungan Harian
Selasa, 24 Januari 2023
Peringatan Wajib St. Fransiskus dr Sales

Bacaan I: Ibr. 10:1-10
Injil: Mrk. 3:31-35

Termasuk

“Aku tuh bingung, kenapa harus pakai istilah OMK sih? Bukannya sama saja dengan mudika?” Tanya seorang muda dalam pertemuan di tingkat paroki, sekitar tahun 2005.

Di tahun 2004, saya mulai mengenal istilah OMK. Sepertinya demikian juga dengan banyak orang tahun itu. Sampai beberapa tahun kemudian, istilah ini masih sering menjadi bahan pembicaraan, apa dan siapa itu OMK?

“Apa nya yang buat bingung?” Tanya saya sambil tertawa saat itu. Saya tertawa karena saya juga pernah sempat bingung dengan istilah baru ini.

“Iya kan Muda mudi katolik adalah Orang Muda Katolik, dan sebaliknya kan? Untuk apa dimunculkan istilah baru ini? Jadi malah buat perpecahan nggak nanti?”tanyanya serius

“Gini deh, kamu anggota OSIS bukan di SMA dulu?” Tanya saya

“Bukan, nggak seaktif itu saya. Cuma saya anak Basket yang pasti” jawabnya

“Nah itu. Istilah ‘Anak Basket’ dan terutama ‘anak OSIS’ kan seperti menunjuk pada kelompok tertentu dan seolah ada hal-hal yg membuatnya khas dan berbeda. Kalau anak Basket sudah jelas, anak anak yang ikut ekskul Basket. Nah kalau anak OSIS atau anggota OSIS, kan ini jadi salah kaprah.

Kalau kamu sekolah di SMA formil, yang setiap hari pakai baju dengan batch OSIS disaku kiri, yah kamu anggota OSIS, semua siswa yah anggota OSIS. Cuma yang dirimu maksud, dirimu bukan Pengurus OSIS kan? Kamu yang anggota jadi merasa bukan, karena tidak aktif mengurusi organisasi nya.

Nah demikian juga dengan Mudika dan OMK. Pelayanan Gereja untuk orang muda, yah semua anak direntang usia 13-35 dan belum menikah. Tidak soal dia aktif atau tidak, dia berhak dan wajib terlibat dan dilibatkan dalam pelayanan Gereja, terutama tentang kaum muda.

Ada kondisi seperti pemahaman ‘anggota OSIS’ tadi saat kita bilang Mudika, saat banyak anak muda tidak merasa menjadi bagian dari Mudika, dan ketika diajak berkegiatan, mereka menolak karena merasa bukan mudika. Atau mereka yang merasa aktifis mudika menolak melayani mereka yang tidak aktif.

Maka untuk merangkul, kita perlu membahasakan ulang dan mengembalikan makna awal, bahwa semua orang katolik direntang 13-35, dan belum menikah, adalah Orang Muda Katolik. OMK adalah pengkategorian rentang usia, bukan kelompok kategorial tertentu, otomatis kamu OMK begitu memenuhi syarat yang ada, nggak perlu daftar dan diseleksi. Sudah otomatis dapat hak dan kewajiban sebagai bagian dari Gereja”saya mencoba menjelaskan

“Oh, jadi semua OMK yah bukan cuma yang ngurus di Paroki?”tanyanya lagi untuk memastikan

Dan pertanyaan serupa masih berlanjut dibanyak tempat dan tahun.

Dalam hal ini, kita dapat melihat, bahwa ada kesenjangan saat itu, saat kita menyebut Mudika, yang selayaknya memberi gambaran untuk keseluruhan, jadi hanya ke sekelompok kecil. Orang menjadi merasa bukan bagian dari kelompok tertentu. Tidak ada keterikatan dan tidak merasa masuk menjadi bagian dari kelompok. Ada keintiman yang lalu disekat sekat, dan memisahkan.

Bacaan hari ini, Yesus mendobrak sekat sekat yang ada, dan membuka pintu keintiman lain bagi semua pengikutnya. Semua saudara dan ibu, tidak tersekat oleh darah, namun terikat karena iman

Jawab Yesus kepada mereka: “Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?”
Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku, barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.”

Semua menjadi anggota gereja, bukan sekedar mereka yang bertalian darah, tapi semua yang melakukan kehendak Allah.

Apakah Maria tersinggung saat Yesus mempertanyakan siapa saudara dan ibu Nya? Saya rasa tidak, karena dari semua yang hadir disana, Maria saya yakini sebagai yang paling total dalam melakukan kehendak Allah, Maria sudah barang tentu adalah Saudara dan Ibu Yesus.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita adalah bagian dari Gereja? Adakah keintiman muncul, hingga kita dengan yakin menjawab, YA?

Greg Tjai

Anda juga bisa membaca Renungan Harian melalui akun Instagram CLC Indonesia. Silakan kunjungi dan follow Instagram CLC Indonesia.
Iklan