
Renungan Harian
Sabtu, 21 Januari 2023
Bacaan I: Ibr. 9:2-3,11-14
Injil: Mrk. 3:20-21
Aneh
Saat itu saya baru dua tahun lulus kuliah dan bekerja. Demikian juga dengan kebanyakan teman teman seangkatan saya.
Tapi ada satu diantara teman teman saya, yang tampak lebih menonjol. Lulus kuliah dia langsung bergabung dengan satu perusahaan terkemuka di kota kami, bahkan sangat dikenal di Indonesia.
Kami sama sama sarjana akuntansi, tapi saat saya masih berkutat mencatat laporan di buku tulis panjang dengan banyak tabel, dia sudah berkisah diterbangkan perusahaannya keliling Indonesia, untuk melakukan audit.
Jangankan soal biaya perjalanan dinas dan fasilitas yang bisa dia dapat, mendengar kisah naik pesawat saja sudah membuat kami kagum dan iri.
Disatu hari minggu, kami janjian kumpul di rumah saya. Seperti biasa, kami kumpul sambil makan siang bersama. Saat kami sudah asik ngobrol sambil makan, tiba tiba kami mendengar berita mengejutkan
“Per bulan depan gue dah nggak gawe lagi, gue mengundurkan diri dan bikin warung didepan rumah”katanya simpel
“Apa!! Ngapain sih?! Gila lue yah. Emang kenapa? Ada masalah di kantor?
Sayang tahu, udah enak tempat loe kerja tuh, ngapain pake keluar” respon seorang teman menanggapi dengan serius
Yang lain tak kalah terkejutnya, memandang dengan aneh dan terdiam. Teman kami itu satu satunya orang yang tertawa melihat reaksi kami
“Duh kalian ini, tidak ada apa apa kok. Hanya ada satu orang yang suka memasak, ingin mengaktualisasi diri. Kebetulan tukang beras yang sewa kios di depan sudah tidak lanjut, jadi sepertinya waktu yang tepat buat memulai pekerjaan yang gw suka.
Kan kalian tahu gue suka masak. Kalau pun nggak berhasil nggak soal lah, kita masih muda ini, coba lagi aja, atau yah cari kerjaan lagi” jawabnya tenang
“Lue tuh yah, orang aneh”kata seorang teman disambung tawa kami saat itu.
Usahanya tidak langsung berhasil, ada jatuh dan bangun, tapi dia tampak bahagia dan dari waktu ke waktu tampak mapan dengan pilihannya.
Kadang saat kita melakukan apa yang kita sukai, tidak semua orang paham dan nyaman melihatnya. Orang orang dekat, akan dengan mudah memberi peringatan dan teguran, bahkan larangan. Ketidaktahuan, dan prilaku yang tidak umum, sering kali membuat orang orang cemas dan khawatir.
Nampaknya itu yang dirasakan sanak keluarga Yesus. Ketidak tahuan mereka membuat mereka khawatir dan cemas melihat Yesus, bahkan mungking saja melihatnya sebagai orang aneh.
Kita sering terjebak pada asumsi negatif untuk segala hal yang tidak umum dan aneh. Dari bacaan hari ini, kita belajar betapa kita perlu memberi waktu dan ruang untuk mengenal dan memahami hal lebih dalam. Tidak terjebak pada kesimpulan yang melompat, atau asumsi negatif.
Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.
Semoga kita, lebih arif melihat perbedaan, dan menyediakan ruang dan waktu untuk mengenal sebelum menyimpulkan.
Greg Tjai
Anda juga bisa membaca Renungan Harian melalui akun Instagram CLC Indonesia. Silakan kunjungi dan follow Instagram CLC Indonesia.