
Renungan Harian
Kamis, 12 Januari 2023
Bacaan I: Ibr. 3:7-14
Injil: Mrk. 1:40-45
Bagian Tuhan
Disuatu sore, dimasa awal saya mengenal dunia kerja yang penuh dengan berbagai tantangan dan beban, saya ngobrol curhat dengan seorang mbak di komunitas. Tentunya obrolan yang penuh dengan emosi dan kekecewaan, pada situasi dan kondisi ditempat kerja, di komunitas dan di rumah.
“Kamu merasa kamu yang harus tanggung semua nya yah?” tanya mbak ku setelah mendengar banyak.
“Nggak juga sih mba. Saya cuma mencoba supaya semua bisa berjalan dengan baik, tapi kadang bingung karena dibanyak sisi saya belum tahu caranya, atau saya tahu tapi itu bukan tugas dan kewajiban saya, atau ketika saya memberanikan diri mencoba, malah jadi salah dimengerti, tapi semua seolah kembali ke saya dan harus saya yang lakukan”saya coba jelaskan yang saya rasa.
“Mungkin memang beban beban itu bukan untuk kamu” katanya singkat
“Tapi kalau bukan saya yang kerjakan, tidak ada yang akan kerjakan mba”jawab saya spontan tanpa jeda
Dia tersenyum kecil,
“Kamu yakin? Saya juga dulu saat diusiamu sering berpikir dan merasa seperti itu. Bahkan sampai saat sedang studi di luar, saat jauh dari semua, saya masih juga merasakan beban yang luar biasa, yang seolah hanya saya yang menanggungnya.
Sampai disuatu retret, seorang Pastor duduk berbincang pribadi, sepertinya dia lihat saya menahan banyak hal. Saya curhat banyak hal, ‘dimuntahkan’ semuanya saat itu.
Lalu Pastor itu bilang, kalau kamu tahu persis semua sudah melebihi batasmu, jangan ambil bagian Tuhan. Bawa, serahkan dan pasrahkan pada Tuhan. Ada banyak hal yang sungguh perlu kita serahkan dan pasrahkan pada Tuhan.
Itu salah satu ujian juga loh, apakah kita sadar akan keberadaan Tuhan? Apakah kita percaya dan bisa berpasrah padaNya, dan adakah kita jujur padaNya akan hidup kita?
Coba lihat lagi, mungkin dari sekian banyak hal yang kamu hadapi saat ini, ada yang memang beban untuk kamu serahkan pada Tuhan, dan bukan untuk kamu selesaikan sendiri.
Kamu tidak mampu, maka kamu perlu sadari kehadiran Tuhan yang akan membantu” jawabnya sore itu
Saya merasa malu dan tercerahkan diwaktu bersamaan. Ada kesesakan yang tiba-tiba memuncak. Betapa sombongnya saya, sehingga merasa semua bisa saya selesaikan sendiri. Begitu congkaknya saya yang merasa bahwa hanya saya yang bisa menyelesaikan semuanya. Betapa tidak bersyukurnya saya, karena Tuhan dengan berbagai cara, pasti peduli dan akan membantu, saat kita sungguh berpasrah.
Bacaan hari ini mengingatkan saya pada masa itu, pada kesesakan dan kelegaan yang saya rasa. Pada pengingat akan rasa percaya dan pasrah yang selayaknya saya beri pada Tuhan yang setia.
Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.”
Masa masa berat silih berganti, rasa frustasi masih sering saya alami, tapi saya selalu mengingatkan diri untuk punya kepercayaan, kerendahan hati, serta kepasrahan pada Tuhan, seperti si penderita kusta yang membawa sakit dan beban hidupnya pada Tuhan, dan melibatkan Tuhan dalam perkara berat itu.
Semoga juga kita mampu memilah dengan baik, mana yang menjadi bagian kita untuk selesaikan, dan mana yang menjadi bagian Tuhan.
Greg Tjai
Anda juga bisa membaca Renungan Harian melalui akun Instagram CLC Indonesia. Silakan kunjungi dan follow Instagram CLC Indonesia.